Perusahaan farmasi asal Swiss, Novartis, siap mengujicobakan vaksin flu babi. Pernyataan itu keluar menyusul peringatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa flu babi telah menjadi pandemi global.
Uji coba vaksin tersebut memang harus segera dilakukan saat penyebaran virus ini telah terjadi di berbagai negara dan jutaan manusia terserang penyakit ini. Pemerintah dan pakar kesehatan di seluruh dunia dituntut kerja cepat untuk menangani masalah tersebut.
Virus flu babi A(H1N1) telah menginfeksi 30.000 orang di 74 negara dan membunuh sekitar 145 orang sejak virus pertama kalinya terdeteksi di wilayah Meksiko pada April lalu.
"Novartis telah berhasil menyelesaikan produksi vaksin influenza A(H1N1) pertamanya, sepekan lebih cepat dari perkiraan. Vaksin tersebut kini dalam tahap evaluasi dan uji coba," demikian penjelasan dari pihak perusahaan.
Novartis berharap dapat mulai melakukan uji coba Juli mendatang agar segera mendapat lisensi untuk menyebarkannya.Lebih dari 30 negara telah mengatakan minatnya memesan vaksin A(H1N1) tersebut. Pernyataan Novartis, terkait vaksin flu babi, muncul sehari setelah WHO meningkatkan level pandemi menjadi maksimal enam. Ini dilakukan setelah pakar kesehatan sepakat H1N1 pada tahap pandemi karena penyebarannya telah meluas secara geografis.
Meski demikian, Direktur Jenderal WHO Margaret Chan menyampaikan, peringatan pandemi bukan berarti membuat masyarakat panik dan bukan berarti kematian akibat virus ini bakal meningkat tajam. Dia menegaskan, peningkatan level dimaksudkan agar dunia segera bertindak cepat untuk mengatasi pandemi flu pertama pada abad 21 ini. WHO mendesak produsen obat-obatan segera membuat vaksin H1N1 sebelum vaksin flu musiman habis.
Uji coba vaksin tersebut memang harus segera dilakukan saat penyebaran virus ini telah terjadi di berbagai negara dan jutaan manusia terserang penyakit ini. Pemerintah dan pakar kesehatan di seluruh dunia dituntut kerja cepat untuk menangani masalah tersebut.
Virus flu babi A(H1N1) telah menginfeksi 30.000 orang di 74 negara dan membunuh sekitar 145 orang sejak virus pertama kalinya terdeteksi di wilayah Meksiko pada April lalu.
"Novartis telah berhasil menyelesaikan produksi vaksin influenza A(H1N1) pertamanya, sepekan lebih cepat dari perkiraan. Vaksin tersebut kini dalam tahap evaluasi dan uji coba," demikian penjelasan dari pihak perusahaan.
Novartis berharap dapat mulai melakukan uji coba Juli mendatang agar segera mendapat lisensi untuk menyebarkannya.Lebih dari 30 negara telah mengatakan minatnya memesan vaksin A(H1N1) tersebut. Pernyataan Novartis, terkait vaksin flu babi, muncul sehari setelah WHO meningkatkan level pandemi menjadi maksimal enam. Ini dilakukan setelah pakar kesehatan sepakat H1N1 pada tahap pandemi karena penyebarannya telah meluas secara geografis.
Meski demikian, Direktur Jenderal WHO Margaret Chan menyampaikan, peringatan pandemi bukan berarti membuat masyarakat panik dan bukan berarti kematian akibat virus ini bakal meningkat tajam. Dia menegaskan, peningkatan level dimaksudkan agar dunia segera bertindak cepat untuk mengatasi pandemi flu pertama pada abad 21 ini. WHO mendesak produsen obat-obatan segera membuat vaksin H1N1 sebelum vaksin flu musiman habis.
0 comments:
Post a Comment